Provinsi Aceh terletak di ujung barat laut Pulau Sumatera dan memiliki posisi geografis yang strategis, berbatasan langsung dengan Samudera Hindia di sebelah barat dan utara, serta Selat Malaka di sebelah timur. Wilayah Aceh didominasi oleh bentang alam pegunungan Bukit Barisan, dataran tinggi, dan pesisir pantai yang panjang. Keberagaman geografis ini menyebabkan variasi kondisi iklim antar wilayahnya. Beberapa daerah seperti Aceh Tengah dan Gayo memiliki topografi pegunungan dengan suhu udara relatif lebih sejuk dibandingkan dengan wilayah pesisir seperti Banda Aceh atau Lhokseumawe.

Gambar 1. Letak Geografis Provinsi Aceh di Pulau Sumatera
Tipe iklim di Provinsi Aceh pada umumnya adalah tropis basah (tipe iklim Af menurut klasifikasi Köppen), dengan dua musim utama yaitu musim hujan dan musim kemarau yang dipengaruhi oleh pergerakan angin monsun. Curah hujan di wilayah ini tergolong tinggi sepanjang tahun, meskipun terdapat variasi musiman yang disebabkan oleh topografi dan arah angin laut. Aceh juga termasuk wilayah yang rentan terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, terutama pada musim penghujan. Kombinasi kondisi geografis dan iklim ini menjadikan Aceh kaya akan keanekaragaman hayati dan sumber daya alam, sekaligus memerlukan perhatian dalam pengelolaan lingkungan dan mitigasi risiko iklim.