DASHBOARD TIPE IKLIM PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki tipe iklim tropis kering yang sangat dipengaruhi oleh letak geografisnya di selatan khatulistiwa dan topografi wilayahnya yang bervariasi. Berdasarkan klasifikasi iklim Köppen-Geiger, sebagian besar wilayah NTT termasuk dalam kategori iklim Aw (tropis sabana), yang ditandai dengan musim kemarau yang panjang dan musim hujan yang pendek. Rata-rata suhu udara berkisar antara 27–34°C, dengan kelembaban relatif yang lebih rendah dibandingkan wilayah Indonesia lainnya. Curah hujan tahunan di NTT tergolong rendah, yakni antara 800 hingga 1.500 mm per tahun, dan sebagian wilayah bahkan menerima curah hujan di bawah 1.000 mm.
Musim hujan di NTT biasanya berlangsung singkat antara bulan Desember hingga Maret, sementara musim kemarau yang kering dan panjang berlangsung dari April hingga November. Iklim kering ini memengaruhi pola vegetasi di wilayah tersebut, yang didominasi oleh padang rumput, semak belukar, dan hutan gugur tropis. Meskipun menantang bagi sektor pertanian, terutama yang bergantung pada air hujan, masyarakat NTT mengembangkan sistem pertanian lahan kering dan peternakan sebagai adaptasi terhadap kondisi iklim. Kondisi iklim kering ini juga berpengaruh terhadap ketersediaan air, ketahanan pangan, dan risiko kekeringan berkepanjangan, sehingga penting untuk menerapkan strategi adaptasi dan mitigasi dalam pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan wilayah.